Jangan Menunggu Kaya untuk Bersedekah

Jangan Menunggu Kaya untuk Bersedekah

Oleh : Cahyadi Takariawan

 

Teramat sangat banyak pahala dan keutamaan sedekah. Sungguh merugi manusia yang pelit dan tidak mau bersedekah. Oleh karena itu hendaknya kita merajinkan diri, merutinkan diri, menyemangati diri untuk selalu bersedekah. Hilangkan ketakutan akan kehilangan harta karena sedekah, karena Nabi Saw menyatakan, sedekah tidak akan mengurangi harta. Sabda beliau:

 

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta”. Hadits Riwayat Imam Muslim no. 2558.

 

Bahkan, sedemikian penting dan utama amal sedekah, sampai orang-orang yang kekuranganpun tetap dianjurkan untuk bersedekah. Nabi Saw menyatakan, sedekah yang paling afdhal adalah ketika dilakukan oleh orang yang penuh kekurangan. Nabi Saw pernah ditanya, sedekah mana yang paling afdhal? Beliau menjawab, “Jahdul muqil. Sedekah dari orang yang serba kekurangan.” Hadits Riwayat An Nasa’i no. 2526. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih.

 

Hal ini memberikan dorongan motivasi kepada kita, bahwa sedekah tidak perlu menunggu kaya. Apapun kondisi kita, seperti apapun keaadan ekonomi kita, hendaknya tetap rutin bersedekah. Bisa jadi ada orang bersedekah hanya dengan satu dirham, namun dilakukan penuh dengan pengorbanan dan keikhlasan, karena kondisi ekonomi sedang sulit. Pahala orang ini bisa lebih besar daripada sedekah seratus dirham, yang dikeluarkan oleh orang yang kaya raya, yang semestinya bisa mengeluarkan ribuan dirham. Nabi Saw bersabda:

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا

“Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham“. Ada sahabat yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi, wahai Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan.” Hadits Riwayat An Nasa’i no. 2527 dan Imam Ahmad 2: 379. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.

 

Secara umum, sedekah yang banyak tentu akan menghasilkan lipatan pahala yang lebih banyak, karena setiap sedekah minimal akan diganjar 700 lipat, sebagaimana firman Allah:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261).

 

Namun, jika hanya mengandalkan hitungan besarnya sedekah, pahala akan diborong hanya oleh orang-orang kaya. Oleh karena itu, bagi orang yang miskin atau sedang berada dalam kesulitan ekonomi, Allah menyediakan pahala atas kondisi sulitnya tersebut, yang menandakan ada pengorbanan sangat besar dalam bersedekah. Dari penjelasan Nabi Saw bisa kita pahami, bahwa orang miskin dan orang yang sedang sulit secara ekonomi, memiliki keutamaan yang sangat afdhal dalam bersedekah.

 

Bagi orang yang mampu dan kaya, tentu saja bisa meraih banyaknya pahala dengan memperbanyak jumlah sedekah. Sedangkan bagi yang sedang mengalami kesulitan dan kesusahan, tetaplah bersedekah, karena hal itu akan menjadi sedekah paling utama.

 

Oleh karena itu, mari berlomba melakukan sedekah, baik kondisi ekonomi sedang melimpah ruah, ataupun saat sedang susah. Salurkan sedekah anda melalui LAZISQU untuk berbagai aktivitas kebaikan yang sangat luas. Kirim donasi anda melalui Bank Syariah Mandiri 7224-7334-74 a.n. YAYASAN LAZISQU. Informasi LazisQu : 0878 3955 9003. Web : www.lazisqu.or.id. Instagram : @lazisqu.

Hamad Internasional Airport, Doha, 13 Maret 2019

Cahyadi Takariawan

Cahyadi Takariawan telah menulis lebih dari 50 judul buku yang sebagian besarnya bertema keluarga. Aktivitasnya saat ini selain menulis adalah menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan pelatihan di dalam dan luar negeri. Mendirikan Jogja Family Center (JFC) pada tahun 2000 sebagai kontribusi untuk mengokohkan keluarga Indonesia. Kini JFC bermetamorfosis menjadi Wonderful Family Institute. Beliau dapat diakses melalui Instagram @cahyadi_takariawan

Tinggalkan Balasan