8 Alasan Mengapa Harus Selalu Menyediakan Cinta untuk Pasangan Anda

8 Alasan Mengapa Harus Selalu Menyediakan Cinta untuk Pasangan Anda

Oleh : Cahyadi Takariawan

“Aku sudah tidak mencintainya lagi”.

“Cintaku telah pudar”.

“Habis sudah rasa cintaku kepadanya”.

Itulah kalimat yang sering tercurahkan di ruang konseling, dari pasangan suami istri yang tengah dilanda konflik. Menggambarkan suasana batin yang tengah mendera mereka. Suasana yang sangat tersiksa, sehingga seakan tak ada lagi cinta di antara mereka.

Pasangan suami istri dalam kehidupan sehari-hari, selalu mengalami dinamika dan fluktuasi dalam interaksi cinta dan kasih sayang di antara mereka. Ada masa dimana mereka memiliki corak interaksi yang sangat kuat, cinta dan kasih sayang terbangun dengan sangat membara dan menggelora, seperti yang kita saksikan pada rata-rata pengantin baru. Namun ada masa dimana mereka mengalami kegersangan cinta dan kehambaran perasaan, terutama pada saat mereka mengalami fase konflik yang berkepanjangan.

Pada saat suasana cinta mereka tengah membara, maka interaksi di antara mereka terasa sangat menyenangkan dan membahagiakan. Hari-hari diwarnai dengan canda tawa yang sangat mengasyikkan. Betapa mudah bagi suami dan istri untuk berlaku baik, lembut, mesra, saling membantu, saling memaklumi, saling mengerti di antara mereka berdua. Namun pada saat suasana cinta mereka tengah mengalami kegersangan, ditambah dengan konflik yang tidak segera terselesaikan, apalagi ketika ada pengkhianatan dari salah satu dari mereka, maka akan sangat sulit bagi suami dan istri untuk berlaku baik di antara mereka.

Pada titik kegersangan cinta ini terjadi, suami dan istri kadang berlaku saling menyakiti dan melukai. Mereka berinteraksi dengan cara yang destruktif, saling menjauh dan saling membenci. Seakan-akan hilanglah semua bekas-bekas cinta dan kasih sayang di antara mereka. Seakan-akan mereka adalah dua orang yang saling asing dan saling memusuhi. Seakan-akan mereka tidak pernah menikmati kebersamaan dan kebahagiaan sebelumnya. Seakan-akan mereka tidak pernah mengikatkan diri dengan pasangan dalam ritual akad nikah yang sakral. Ini tentu hal yang sangat ironis pada kehidupan pernikahan.

Terlalu Banyak Alasan untuk Selalu Mencintai Pasangan Kita

Adalah mengherankan, bahwa suami dan istri kehabisan alasan dan kehilangan cara untuk tetap mencintai pasangannya. Meskipun mereka tengah dilanda konflik yang ‘berkekuatan tinggi’, semestinyalah selalu menyediakan ruangan untuk tetap mencinta pasangan. Jangan sampai menjadi orang yang mengurai semua yang pernah disulam dalam waktu yang lama. Hendaknya suami dan istri selalu memiliki kesediaan dan kesanggupan untuk mencintai pasangan, dalam sepanjang rentang kehidupan berumah tangga.

Berikut saya ajak anda untuk menemukan delapan alasan mengapa anda harus bisa mencintai pasangan anda, pada sepanjang rentang kehidupan pernikahan anda.

1. Karena Allah Telah Menjodohkan Anda Dengannya

Benarkah? Coba perhatikan, betapa banyak lelaki ingin menikahi seorang perempuan, namun keinginan itu tidak bisa terwujud. Betapa banyak perempuan ingin menikah dengan seorang lelaki, namun tidak kesampaian. Maka ketika anda ‘berhasil’ melangsungkan akad nikah dengan dia, artinya benar-benar Allah telah menjodohkan anda berdua. Jika Allah tidak menghendaki pernikahan itu terjadi, pasti ada hal yang akhirnya membuat sebuah pernikahan batal berlangsung.

Beberapa kali saya mendapatkan undangan untuk menghadiri sebuah prosesi akad nikah. Hari, tanggal dan jam pernikahan sudah ditetapkan. Undangan sudah menyebar, tempat sudah disewa, catering sudah dibayar, dekorasi, photografi, dan semua pihak sudah dipastikan. Namun tinggal beberapa hari sebelum hari H, mendadak ada sesuatu hal yang menyebabkan pernikahan batal dilaksanakan. Bahasa positif untuk kejadian seperti ini adalah : Allah Maha Mengetahui bahwa mereka berdua tidak berjodoh, sehingga dengan kasih dan sayangNya, Allah ‘memisahkan’ mereka.

Nah, karena pernikahan anda terjadi atas kehendakNya, bahwa anda berdua telah dijodohkan dalam ikatan pernikahan, maka ini menjadi alasan yang kuat bagi anda untuk selalu menyediakan ruangan cinta bagi pasangan anda. Walaupun mungkin tengah dilanda konflik dan permasalahan, jangan mengurai cinta yang sudah anda rajut bersamanya. Tetaplah menjaga dan merawat cinta anda bersama pasangan, karena Allah telah menjodohkan anda berdua.

2. Karena Anda Telah Terikat Akad yang Sakral Dengannya

Akad nikah adalah sebuah peristiwa sakral atas nama Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah Saw. Allah Ta’ala telah menyebut akad nikah sebagai mitsaqan ghalizha, sebuah ikatan yang sangat kuat. Prosesi ijab dan qabul yang hanya berlangsung beberapa menit, telah menyebabkan terjadinya ikatan yang sangat kuat yang tidak boleh diurai dengan semena-mena. Ikatan itu adalah ikatan cinta karena Allah, ikatan janji untuk menjalani hidup bersama pasangan dalam suka dan duka, dalam canda dan airmata.

Itu sebabnya agama melarang kita untuk menjadikan kata cerai sebagai candaan atau permainan. Karena ikatan pernikahannya sakral, maka tidak ada yang boleh menguraikan ikatannya kecuali karena adanya alasan yang juga sakral. Ikatan ini harus dijaga dengan sekuat tenaga, dengan segenap kesungguhan. Ikatan pernikahan itu tidak main-main dan sendau gurau, namun sebuah janji atas nama Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah. Dengan janji itu Allah telah menghalalkan laki-laki dan perempuan untuk berinteraksi sebagai suami dan istri.  

Maka sediakan selalu ruang untuk mencintai pasangan anda, karena anda berdua telah terikat oleh ikatan yang sangat sakral. Anda berdua telah mengikatkan diri dalam perjanjian suci yang tidak boleh sembarangan dirusak hanya oleh karena rasa emosi. Ikatan ini harus dijaga dengan cinta dan kasih dalam sepanjang perjalanannya.

3. Karena Itu Fitrah yang Allah Karuniakan Kepada Manusia

Kecenderungan dan ketertarikan manusia kepada pasangan jenisnya —laki-laki dan perempuan— adalah sebuah fitrah penciptaan yang Allah berikan sebagai sebuah karunia sangat indah dan bermakna. Bahkan dalam hadits Nabi Saw menyebut “tidak ada ketertarikan yang lebih kuat dibandingkan dengan pernikahan”. Allah memberikan rasa senang dan tertarik dengan demikian kuatnya pada laki-laki dan perempuan, serta menghalalkan ketertarikan itu dengan akad nikah. Cinta, adalah bahasa manusia yang sangat universal, dan telah menghasilkan jutaan puisi, buku roman dan kisah-kisah penuh warna.

Fitrah ini harus dijaga dalam kehidupan berumah tangga, dengan memperlakukan pasangan sebaik mungkin. Bahkan berbuat baik kepada pasangan hidup telah diperintahkan oleh Allah dan RasulNya untuk menjaga fitrah kesenangan dan ketertarikan terhadap pasangan. Mencintai suami, mencintai istri, adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Allah sebagai sebuah nikmat dan karunia dalam kehidupan manusia. Dengan perasaan itu hidup kita menjadi indah dan berwarna-warni, dengan perasaan itu pula hidup kita menjadi tenang dan sejahtera.

Fitrah ketertarikan kepada pasangan jenis ini yang membuat kita menjadi manusia seuruhnya. Membedakan antara manusia dengan robot dan mesin-mesin industri. Itulah sebabnya anda harus menyediakan ruang untuk tetap mencintai pasangan, karena dengannya anda menjadi manusia yang seutuhnya.

4. Karena Anda Telah Memilihnya Sebagai Pasangan Hidup

Mungkin saja dia dulu bukan pilihan anda, karena anda mendapatkan si dia dari orang tua atau dari guru ngaji atau dari teman. Mungkin saja dulu saat anda menikah dengannya belum muncul rasa suka dan rasa cinta. Mungkin saja dulu anda pernah memiliki harapan dan keinginan untuk menikah dengan seseorang, namun ternyata tidak kesampaian; lalu anda menikah dengan siapapun yang datang atau siapapun yang mau menikah dengan anda.

Seperti apapun kondisi awal pernikahan anda dulu, namun satu hal yang sudah pasti adalah, bahwa anda menyetujui dan menerima dia menjadi pasangan hidup anda. Tidak patut lagi  untuk mengungkit proses dalam pernikahan, misalnya karena dulu merasa terpaksa, atau kurang pertimbangan, atau berada dalam situasi tertekan saat menerima lamaran, atau yang lainnya. Karena saat menikah, anda berada dalam kondisi sadar sepenuhnya, dalam kondisi bisa memilih untuk menyatakan setuju atau tidak setuju. Pada saat belum menikah anda sepenuhnya manusia merdeka yang bisa memutuskan untuk menikah dengan A atau dengan B atau dengan C, tanpa ada pihak yang bisa memaksa anda.

Begitu akad nikah sudah terjadi, artinya siapapun yang anda nikahi atau menikahi anda, adalah seseorang yang sudah anda pilih. Sudah terlambat bagi anda untuk mengatakan bahwa ‘dia bukan pilihan saya’. Karena pernyataan itu semestinya disampaikan sebelum proses pernikahan berlangsung, untuk menjadi pertimbangan apakah tetap dilanjutkan ke pernikahan atau tidak. Sebelum akad nikah anda masih bisa menyatakan tidak bersedia menikah dengannnya disebabkan dia bukan pilihan saya. Namun setelah akad nikah terjadi, tidak boleh lagi ada kalimat penyesalan seperti itu.

Sediakan ruang untuk mencintai pasangan anda, karena anda telah memilihnya menjadi suami atau istri yang resmi. Tidak layak bagi anda untuk membenci pasangan hidup anda dengan alasan dia bukan pilihan anda. Sudah terlambat untuk menyatakan demikian.

5. Karena Anda Telah Mereguk Kebahagiaan Bersamanya

Seperti apapun kondisi keluarga anda saaat ini, namun anda pernah mereguk kebahagiaan sebagai suami istri bersamanya. Allah telah menghalalkan laki-laki dan perempuan untuk bersenang-senang dengan kesenangan yang optimal, dimana hal itu tidak halal dilakukan oleh mereka yang bukan pasangan suami istri. Anda diperbbolehkan untuk mengekspresikan kesenangan bersama pasangan, sepanjang dalam batas yang tidak dilarang aturan agama.

Al Qur’an mengabarkan suami dan istri sebagai pakaian. Mereka saling menjadi pakaian bagi pasangannya. Hal ini menandakan sebuah suasana interaksi yang sangat intim sebagaimana pakaian yang melekat dalam tubuh kita. Kesenangan-kesenangan yang lekat dan intim, dibolehkan untuk  dilakukan oleh suami dan istri sebagai karunia Allah kepada manusia. Pada pengantin baru, hal inilah yang sangat mereka tunggu-tunggu. Bersenang-senang dengan perasaan yang tenang karena semua sudah halal, berbeda dengan orang pacaran yang semua belum halal.

Jika ada masa dimana keluarga anda tengah menghadapi masalah atau problematika, namun anda pernah menikmati kesenangan-kesenangan dengan pasangan. Jangan membenci pasangan seakan-akan dia adalah musuh dimana anda tidak pernah bersenang-senang dengannya. Maka sediakan selalu ruang untuk mencintai pasangan anda, karena ada masa dimana anda pernah bersenang-senang dengannya.

6. Karena Anda Telah Menetapkan Visi Hidup Bersamanya

Di awal hidup berumah tangga, anda berdua telah menyatukan visi untuk direalisasikan dalam kehidupan. Sebuah visi besar dalam mengarungi hidup berumah tangga bersama pasangan anda, sebuah harapan dan cita-cita mulia. Anda rela mengakhiri masa lajang yang penuh kebebasan, karena ingin memasuki kehidupan lain yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Visi itu adalah surga; anda ingin meraih kehidupan keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah serta penuh berkah, bahagia di dunia hingga di akhirat.

Visi, cita-cita, harapan yang dulu demikian kuat anda tetapkan, hendaknya selalu dijaga di sepanjang perjalanan kehidupan berumah tangga. Visi itulah yang akan menghantarkan keluarga anda menuju sebuah kondisi ideal sebagaimana diharapkan. Maka tetapah menjaga rasa cinta kepada pasangan anda, karena anda hidup berumah tangga bukan semata-mata kejadian tiba-tiba atau hanya karena peristiwa sesaat. Anda bertemu karena visi, anda mengikatkan diri dalam pernikahan suci karena visi.

Sediakan ruang untuk selalu mencintai pasangan anda, —seseorang yang telah bersama-sama menetapkan visi meraih ridha dan sugaNya. Walaupun anda menemukan banyak kekurangan dalam dirinya, walau kadang anda merasa tidak bahagia bersamanya, ingatlah tujuan menikah bukan hanya untuk bersenang-senang. Ada visi yang membuat anda akan selalu berada dalam kebersamaan dengan pasangan hingga ke surga.

7. Karena Dia Telah Memberikan Semuanya untuk Anda

Suami istri adalah pasangan yang sangat unik dan intim. Tidak ada corak hubungan yang sedekat serta seintim suami istri. Maka suami dan istri saling memberikan semua yang dimiliki untuk pasangannya, tanpa ada yang sisa atau disembunyikannya. Sangat banyak hal telah diberikan untuk anda: waktunya, perhatiannya, hartanya, tenaganya, senyumnya, ketulusannya, bahkan tubuhnya. Semua pikiran dan perasaannya adalah tentang anda. Semua telah diberikan untuk anda. Tanpa sisa.

Sejak bangun tidur hingga berangkat tidur lagi, semua yang dia miliki telah didedikasikan untuk membersamai anda. Kadang suami dan istri merasa harus melakukan hal-hal ‘bodoh’ yang tidak pernah dilakukan sebelum menikah. Seperti menemani suami, menemani istri, sekedar duduk berdua, sekedar menemani makan yang tidak pas menunya, atau tindakan lain semacam itu, demi menyenangkan pasangan, walau dirinya tidak menikmati.

Sangat banyak kebaikan telah ia berikan untuk anda. Sangat banyak pengorbanan telah ia berikan untuk anda. Sangat banyak kelelahan telah ia sediakan untuk anda. Sangat banyak kekecewaan yang mungkin saja ia simpan dari anda. Maka jangan sia-siakan dirinya, karena ia telah rela memberikan semua yang dia punya untuk anda. Sudah sepatutnya anda menghargai dan membalas dengan menyediakan cinta untuknya.

8. Karena Anak-anak Memerlukan Kebersamaan Anda Berdua

Seperti apapun suasana perasaan anda saat ini, namun anak-anak anda memerlukan kebersamaan dengan anda. Semua hal yang ada pada anda bersama pasangan, akan menjadi inspirasi, contoh dan juga motivasi bagi anak-anak. Jika anda mengembangkan cinta dan kasih sayang, maka demikian pula kelak anak-anak anda akan mengembangkannya. Jika anda berdua mengembangkan konflik dan permusuhan, maka demikian pula anak-anak anda akan mewarisinya.

Anak-anak memerlukan sentuhan cinta dan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua, untuk menjalani hari-hari dalam kehidupan masa depan yang masih membentang di hadapan. Anak-anak tidak ingin melihat orang tua mereka berseteru, berantem, atau bertengkar, apalagi berpisah. Anak-anak tidak bisa memilih, apakah akan ikut ayah atau ibu saat orang tua mereka berpisah. Pertengkaran, konflik dan perceraian adalah episode paling menyakitkan dan menyedihkan bagi anak-anak. Maka jangan korbankan anak-anak anda demi memenangkan ego. Jaga dan rawat anak-anak dengan sepenuh cinta kasih, bersama pasangan tercinta.

Itulah delapan alasan untuk selalu mencintai pasangan, selalu menyediakan ruang untuk menyayangi pasangan, betapapun dalam hidup berumah tangga selalu bertemu dinamika dan fluktuasi suasananya.

ruangkeluarga

Tinggalkan Balasan